Home » » Konsep Dasar Fraktur

Konsep Dasar Fraktur

Konsep Dasar Fraktur

Fraktur Jempol wkwkwkwkw
Pengertian
Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (Price, 2002). Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh” (Setyono,  2001). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya” (Brunner,2002). Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang (Miller dkk, 2000). Dari empat pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa fraktur merupakan terputusnya kontinuitas jaringan/tulang berupa kehilangan jaringan lunak, kerusakan otot, ruptur tendon dengan terkelupasnya selaput tulang disertai dengan kerusakan pembuluh darah akibat dari trauma.

Patofisiologi fraktur
Trauma  yang terjadi pada tulang dapat menyebabkan fraktur yang akan mengakibatkan seseorang memiliki kerterbatasan gerak, ketidakseimbangan dan nyeri pergerakan jaringan lunak yang terdapat disekitar fraktur, seperti pembuluh darah, syaraf dan otot serta organ lainnya yang berdekatan dapat dirusak pada waktu trauma ataupun karena merekatnya tulang yang patah.  Apabila kulit sampai robek, hal ini akan menjadikan kulit yang terbuka akan menyebabkan potensi infeksi.  Tulang memiliki sangat banyak pembuluh darah, akibat dari fraktur atau luka yang berat banyak volume darah yang keluar dari pembuluh darah, kedalam jaringan lunak atau pada luka yang terbuka.  Luka dan keluarnya darah tersebut dapat mempercepat pertumbuhan bakteri  (Price, 2002).

Tanda dan Gejala Fraktur
  1. Deformitas (perubahan struktur atau bentuk).
  2. Bengkak atau penumpukan darah karena kerusakan pembuluh darah.
  3. Ekimosis (perdarahan subkutan).
  4. Spasme otot karena kontraksi involunter disekitar fraktur.
  5. Nyeri karena kerusakan jaringan dan perubahan struktur yang meningkat karena penekanan sisi-sisi fraktur dan pergerakan bagian fraktur.
  6. Kurangnya sensasi yang dapat terjadi karena adanya gangguan syaraf, dimana syaraf ini dapat terjepit atau terputus oleh fragmen tulang.
  7. Hilangnya atau berkurangnya fungsi normal karena ketidakstabilan tulang, nyeri atau spasme otot.
  8. Pergerakan abnormal  (Brunner, 2002).
Klasifikasi Fraktur
Fraktur dapat diklasifikasikan menjadi :
  1. Fraktur berdasarkan lokasi : Fraktur proximal, Fraktur medial, Fraktur distal.
  2. Fraktur berdasarkan dengan dunia luar: Fraktur tertutup (closed) bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, Fraktur terbuka (open/compound) bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan dikulit. 
Fraktur terbuka terbagi 3 derajat.
Derjat I
  • Luka<1 cm
  • Kerusakan jaringan lunak sedikit tidak ada luka remuk
  • Fraktur sederhana, tranversal, ablik atau kominitif ringan
  • Kontaminasi minimal
Derajat II
  • Luka<1 cm
  • Karusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/avulse
  • Fraktur kominutif sedang
  • Kontaminasi sedang
Derajat III
Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot dan neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat III terbagi atas:
  • Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi luas/flap/evulsi atau fraktur segmental/sangat kominutif yang disebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka.
  • Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau kontaminasi pasif.
  • Luka pada pembuluh arteri/saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak.
Fraktur berdasarkan tipenya
  • Fraktur komplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua kortex tulang.
  • Fraktur inkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang seperti : Hairline fraktur (patah retak rambut), Buckle fraktur atau torus fraktur, Geenstick fraktur.
Fraktur berdasarkan bentuk garis patahan.
  1. Fraktur Tranversal Adalah fraktur yang arahnya langsung melintasi tulang lalu segmen-segmen tulang yang mengalami fraktur tranversal atau direduksi pada letak asalnya, maka biasanya ia cukup stabil dan mudah diatasi. 
  2. Fraktur Oblik/miring Adalah fraktur yang arahnya membentuk sudut yang melintasi tulang yang bersangkutan. Fraktur ini biasanya tidak stabil dan sulit diatasi.
  3. Fraktur Spiral Adalah fraktur yang modelnya seperti spiral melintasi tulang biasanya karena terpilihnya ekstremitas. Fraktur ini ciri khas dari cedera main ski.
  4. Fraktur Kompresi: Terjadi apa bila permukaan tulang terdorong ke arah permukaan tulang lainnya biasanya terjadi pada korpus vertebra dan bisa didiagnosa dengan radio grafi.
  5. Fraktur Evulsi : Memisahkan fragmen-fragmen tulang pada insartio tendon atau ligamentum, seringkali fraktur ini tidak memerlukan pengobatan yang spesifik, akan tetapi bila sendi tidak stabil diduga akan terjadi cacat.
Fraktur berdasarkan jumlah garis patahan
  • Fraktur kuminutif
  • Fraktur segmental
  • Fraktur multipel

Fratur bergeser/tidak bergeser
  • Frakktur undisplaced
  • Fraktur displaced.
  • Fraktuf Acetabulum
Komplikasi Akibat Fraktur
  • Syok hipovolemik: Akibat perdarahan (baik kehilangan darah eksternal maupun yang tidak kelihatan) dan kehilangan cairan ekstersel ke jaringan yang rusak.
  • Sindroma kompartemen: Terjadi bila pembengkakan akibat fraktur atau tekanan dalam suatu ruang yang dibatasi oleh kompartemen karena adanya kerusakan dan membukanya jaringan dan memungkinkan pembuluh darah dan syaraf memasuki dan keluar dari kompartemen atau inflamasi yang mengakibatkan peningkatan dari dalam.  Gejala pertama dari sindroma kompartemen yaitu rasa sakit yang bertambah parah terutama pada peregangan pasif
  • Iskemik: Dengan adanya udema akibat fraktur akan menekan pada jaringan sekitar termasuk faskuler, tekanan ini dapat menyebabkan sirkulasi darah berkurang dengan demikian akan menimbulkan iskemik pada jaringan otot.  Iskemik yang lama akan mengakibatkan kematian jaringan otot dan lama-kelamaan akan diganti oleh jaringan fibrotik sehingga terjadi kontraktur. Kerusakan syaraf terjadi karena cedera syaraf itu sendiri oleh karena adanya penekanan oleh gips atau peralatan lain.  Kerusakan syaraf ini akan menyebabkan kerusakan fungsi sensorik.
  • Embolisme lemak (penyumbatan lemak): Pada saat terjadi fraktur, globula lemak dapat masuk kedalam darah karena tekanan sum-sum tulang lebih tinggi dari tekanan kapiler / karena katekolami yang dilepaskan oleh reaksi stress
  • Nekrotik: Nekrotik ini terjadi ketika daerah tulang rusak karena kematian tulang sehingga aliran darah terganggu dan tulang akan mengalami osteoporosis dan kematian sel atau jaringan (Brunner, 2002).
Pemeriksaan Penunjang
  • Pemeriksaan Laboratorium: Pemeriksaan laboratorium yang lazim dilakukan dalam pengkajian terhadap klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal, tidak ada persiapan atau follow up terhadap tes yang dilakukan, akan tetapi perlu dilakukan pemberian pendidikan kesehatan kepada klien yang meliputi tujuan serta prosedur yang diharapkan.  Dengan pemeriksaan darah dan urine untuk mengetahui kadar alkali fosfat, kalsium, kreatinin.
  • Pemeriksaan Diagnostik: Uji sinar dan rontgen digunakan untuk menentukan luasnya fraktur, bone scane, tomografi, CT-Scan, digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan.  Hasil pemerikssaan prosedur diagnostik merupakan dasar diagnosa, pengobatan serta kemajuan dari suatu penyakit atau status kesehatan  ( Hidayat, 2000).
Untuk membaca penatalksanaan Fraktur Klik Disini
Untuk membaca dampak fraktur terhadap sistem tubuh lainya Klik Disini
Anda sedang membaca artikel tentang Konsep Dasar Fraktur dan anda bisa menemukan artikel Konsep Dasar Fraktur ini dengan url http://katumbu.blogspot.com/2012/08/konsep-dasar-fraktur.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Konsep Dasar Fraktur ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Konsep Dasar Fraktur sumbernya.

30 komentar:

  1. ini bisa menjadi ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat kawan, saya sangat suka dg artikel ini..
    terima kasih..
    salam sukses..

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam sukses kembali kawan, dan terima kasih udah berkunjung disini,,

      Hapus
    2. sama^ kawan..
      sebagai sahabat kita perlu saling suport
      Terima kasih..
      semoga kesuksesan akan selalu menyertai sahabatku ini..

      Hapus
  2. wah begitu mendalam penjelasaan tentang patah tulang bisa jadi bahan rujukan kw ada orang yg membutuhkan informasi ini, nice info sobat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini memang untuk anak2 perawat yang mau cari materi tentang patah tulang ini kawan,,

      Hapus
  3. wah sangat bermanfaat sob postingan nya...? sangan membantu nih info nya...?? nice post.....

    BalasHapus
  4. waw,kayaknya saya pernah mengalami ini gan,nice info ya.??sukss selalu untuk blognya.:)
    ooo,iya kenapa gak ganti 2 kolom aja templatnya.?hehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. klu masalah template gan saya cuma tau pake jha gan,, download2 dari situs2 template gratis,,
      mohon pencerahanya gan kayaknya agan ini udah mengerti seluk beluk kode2 html itu..

      Hapus
    2. saya hanya orang awam gan.:)
      tapi kalo minta bantuan akan saya bantu sebisa saya.hehheh

      Hapus
  5. jadi tambah info neh mas buat saya, apalagi disertai info tanda dan gejala, terima kasih....

    BalasHapus
  6. fraktur = patah tulang??

    aku blom tau apa an tuh gan,,

    tp jdi nya bisa juga nih stelah baca artikel nya??

    BalasHapus
  7. bagus sekali artikelnya, makasih informasinya

    BalasHapus
  8. bisa jdi referensi ilmu ni sob.. :)
    salam knal :)
    sukses slalu ya sob :)

    BalasHapus
  9. PAK DOKTER KAYAKNYA NICH YANG PUNYA BLOG, BAGUS INI BUAT NAMBAH PENGETAHUAN BUAT SAYA, TERIMA KASIH GAN INFONYA!

    BalasHapus
  10. wah baru tau dan baru dengar ni istilah fraktur...hhe..
    semoga aja deh gak kena fraktur sob ...amiin

    BalasHapus
  11. posting yg mantap skali, gan..
    sy pribadi sangat suka dengan blog ini...
    sy harap blog ini kelak akan sukses dan dapat menjadi sumber ilmu bagi setiap orang yang membutuhkannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sob, udah berkunjung,, saya pun sudh berkunjung ke blog anda,, ternta woow,, blog anda kayaknya ke depannya lebih banyak yang membutuhkan dari pada blog ini,, Xgoldarea Free mantabzzzzz!!!! wkwkwwkw.

      Hapus
  12. wah ilmu yang jarang telah kutemukan disini

    fraktur yang menyerikan angan...

    BalasHapus
  13. Wah oke nih sebagai penambah wawasan..

    BalasHapus
  14. woke,nice info gan semoga postingan agan ini membantu bagi yang sedang cari artikel ini.

    BalasHapus
  15. ulasan yang sangat menarik dan detail tentang fraktur...sepertinya saya jadi lebih memahami-nya, apalagi hal ini menyangkut orthopaedics :)

    BalasHapus
  16. MAMPIR LAGI DIMARI, SALAM KENAL SEMUA

    BalasHapus