Untuk membaca Konsep Dasar Fraktur Klik Disini
Pengertian
Debridement merupakan suatu tindakan eksisi yang bertujuan
untuk membuang jaringan nekrosis maupun debris yang mengahalangi proses
penyembuhan luka dan potensial terjadi atau berkembangnya infeksi sehingga
merupakan tindakan pemutus rantai respon inflamasi sistemik dan maupun sepsis.
Tindakan ini dilakukan seawal mungkin, dan dapat dilakukan tindakan ulangan sesuai
kebutuhan.
Tujuan
Debridemen merupakan
sisi lain pada perawatan luka bakar. Tindakan ini memiliki dua tujuan :
- Untuk menghilangkan jaringan yang terkontaminasi oleh bakteri dan benda asing.
- Untuk menghilangkan jaringan yang sudah mati dalam persiapan kesembuhan luka.
Jenis-jenis
debridement
- Debridemen alami: Pada peristiwa debridemen alami, jaringan mati akan memisahkan diri secara spontan dari jaringan viable yang ada di bawahnya. Namun, pemakaian preparat topical anti bakteri cenderung memperlambat proses pemisahan ester yang alami. Tindakan mempercepat proses ini akan menguntungkan bagi pasien dan dapat dilakukan dengan cara-cara lain seperti debridemen mekanis atau bedah sehingga waktu antara terjadinya invasi bakteri dan tumbuhnya masalah yang lain dapat dikurangi.
- Debridemen mekanis: Debridemen mekanis meliputi penggunaan gunting bedah dan forsep untuk memisahkan dan mengangkat eskar. Teknik ini dapat dilakukan oleh dokter atau perawat yang berpengalaman, dan biasanya debridemen mekanis dikerjakan setiap hari pada saat penggantian balutan serta pembersihan luka. Debridemen dengan cara-cara ini dilaksanakan sampai tempat yang masih terasa sakit dan mengeluarkan darah. Preparat hemostatik atau balutan tekan dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dari pembuluh-pembuluh darah yang kecil.
- Debridemen bedah: Debridemen bedah merupakan tindakan operasi dengan melibatkan eksisi primer seluruh tebal kulit sampai fasia ( eksisi tangensial ) atau dengan mengupas lapisan kulit yang terbakar secara bertahap hingga mengenai jaringan yang masih berdarah. Tindakan ini dapat dimulai beberapa hari atau segera setelah kondisi hemodinamik pasien stabil dan edemanya berkurang. Kemudian lukanya segera ditutup dengan graf kulit atau balutan. Balutan biologic temporer atau balutan biosintetik dapat digunakan dahulu sebelum graf kulit dipasang pada pembedahan berikutnya.
Perawatan
Imobilisasi: Dalam usaha mencapai imobilisasi total, maka pembidaian harus mencangkup sendi diatas dan dibawah fraktur, walaupun umumnya ujung tulang dapat dikunci pada posisinya sewaktu reposisi sehingga tak memerlukan imobiisasi kedua sendi seperti sebagian besar faraktur pergelangan tangan dan pergelangan kaki, dimana siku dan lutut dapat dibiarkan bebas.(Pembidaian Eksterna )
Ada beberapa metode pembidaian eksterna
Imobilisasi: Dalam usaha mencapai imobilisasi total, maka pembidaian harus mencangkup sendi diatas dan dibawah fraktur, walaupun umumnya ujung tulang dapat dikunci pada posisinya sewaktu reposisi sehingga tak memerlukan imobiisasi kedua sendi seperti sebagian besar faraktur pergelangan tangan dan pergelangan kaki, dimana siku dan lutut dapat dibiarkan bebas.(Pembidaian Eksterna )
Ada beberapa metode pembidaian eksterna
- Pembidaian dengan gips
- Traksi ; tetap dan balanceAlat fiksasi eksterna
Metode pembidaian eksterna yang umumnya dipakai adalah
dengan gips, yang dalam pemakainya ada tiga hal praktis yang harus diperkirakan
:
- Jangan memasang gips dengan melekat erat dengan kulit ditempat yang ada resiko pembengkakan, karena akan melemahkan sirkulasi diekstermitas.
- Sewaktu memasang gips harus selalu dicegah terbentuknya tonjolan atau identasi karena bila telah mengertas akan menimbulkan dekubitus.
- Gips harus dipasang secara halus, rata dan cepat sehingga keseluruhan gips menjadi satu kesatuan, bukan terbentuk lapisan-lapisan yang bisa pecah.
Traksi
dipakai bila tenaga deformitas bias mengancam stabilitas suatu reposisi. Bias
longitudinal dengan mengunakan bidai Thomas yang tetap atau balanced ataupun
Hamilton Russel balanced traction, parkins spilit bed traction atau
traksiskeletal kalkaneum atau tibia distalis.
Alat fiksasi eksterna telah diperkenalkan kembali untuk pengobatan fraktur terutama fraktur tibia komunitif dan compound.
Alat fiksasi eksterna telah diperkenalkan kembali untuk pengobatan fraktur terutama fraktur tibia komunitif dan compound.
heheh. ga banyak koment ya gan, ga ngerti. ini ilmu baru bagi ane. btw ini bda ga sama amputasi, apa bagian dari amputasi?
BalasHapushahaha,, iya gan,, kayakny gara2 aku ga blogwalking nhe,,
Hapusbeda gan ma amputasi,, klu yang ini cuma mengangkat jaringan2 yang mati gan,,