Sel darah putih.
Sel darah putih dibentuk di sumsum tulang dari sel-sel bakal. Jenis dari golongan sel ini adalah golongan yang tidak bergranula yaitu limfosit T dan B, monosit dan makrofag, serta golongan yang bergranula yaitu eosinofil, basofil dan neutrofil. Peran sel-sel darah putih adalah untuk mengenali dan melawan mikro-organisme pada reaksi imun dan untuk membantu proses peradangan dan penyembuhan. Trombosit yang bukan merupakan sel tetapi fragmen sitoplasma penting untuk mengontrol perdarahan. Selain itu, sel-sel ini sering bekerja sama dengan sel darah putih dalam proses peradangan dan penyembuhan (Elizabet J Corwin, 2009).
Sel darah putih dibentuk di sumsum tulang dari sel-sel bakal. Jenis dari golongan sel ini adalah golongan yang tidak bergranula yaitu limfosit T dan B, monosit dan makrofag, serta golongan yang bergranula yaitu eosinofil, basofil dan neutrofil. Peran sel-sel darah putih adalah untuk mengenali dan melawan mikro-organisme pada reaksi imun dan untuk membantu proses peradangan dan penyembuhan. Trombosit yang bukan merupakan sel tetapi fragmen sitoplasma penting untuk mengontrol perdarahan. Selain itu, sel-sel ini sering bekerja sama dengan sel darah putih dalam proses peradangan dan penyembuhan (Elizabet J Corwin, 2009).
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan eritrosit apabila kita lihat dibawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam inti sel sehingga dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening, banyak dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000.
Fungsinya sebagai serdadu tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri dalam limpa dan kelenjar limfe, serta sebagai pengangkut yaitu mengangkut/membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit biasanya disebabkan oleh masuknya kuman/infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya (Syaifuddin, 2006).
Jenis-jenis sel darah putih yaitu sebagai berikut:
(1) Limfosit B, terbentuk di sum-sum tulang lalu bersirkulasi dalam darah sampai menjumpai antigen dimana mereka telah diprogram untuk mengenalinya. Pada tahap ini, limfosit B mengalami pematangan lebih lanjut dan menjadi sel plasma serta menghasilkan antibody.
(2) Limfosit T, meninggalkan sumsum tulang dan berkembang selama migrasi menuju ke timus. Setelah meninggalkan timus, sel-sel ini beredar dalam darah sampai mereka bertemu dengan antigen-antigen dimana mereka telah di program untuk mengenalinya. Setelah dirangsang oleh antigennya, sel-sel ini menghasilkan bahan-bahan kimia yang menghasilkan mikro-organisme dan memberi tahu sel-sel darah putih lainya bahwa telah terjadi infeksi.
(3) Monosit, terbentuk di sum-sum tulang masuk kedalam sirkulasi dalam bentuk imatur dan mengalami proses pematangan menjadi makrofag setelah masuk ke jaringan.
(4) Makrofag, dapat tetap berdiam di jaringan atau digunakan dalam reaksi peradangan segera setelah sel ini matang.
(5) Neutrifil, basofil dan eosinofil adalah sel-sel darah putih yang tampak granular yang membantu respons peradangan. Makrofag, neutrofil, basofil dan eosinofil semuanya berfungsi sebagai fagosit untuk mencerna dan menghancurkan mikro-organisme dan sisa-sisa sel. Selain itu, basofil bekerja seperti sel mas dan mengeluarkan peptide-peptida vasoaktif (Elizabet J Corwin, 2009).
wah nice share gan..:)
BalasHapus