Ca. GASTER
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
- Karsinoma
gaster merupakan bentuk neoplasma gastrointestinal yang paling sering terjadi
dan menyebabkan sekitar 2,4 % kematian akibat kanker. (Price & Wilson,
1995)
- Karsinoma
gaster adalah gangguan sel gaster yang dalam waktu lama terjadi mutasi sel
gaster. (Sjamsuhidajat & Wim De Jong, 1997)
- Ca. gaster merupakan bentuk neoplasma
gastrointestinal yang paling sering terjadi dan menyebabkan sekitar 2,4%
kematian akibat kanker (American Cancer Society, 1999)
Berdasarkan pengertian yang dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa karsinoma/Ca. gaster adalah neoplasma gastrointestinal
yang menyebabkan mutasi sel gaster.
2. Etiologi
Menjadi
penyebab daripada kanker lambung merupakan diet tampaknya menjadi faktor
signifikan. Misalnya diet tinggi makanan asap dan kurang buah-buahan dan
sayuran dapat meningkatkan resiko terhadap kanker lambung.
Faktor-faktor
lainnya berhubungan dengan insiden kanker lambung mencakup : inflamasi lambung,
anemia pernisiosa, akhlorhidria ulkus gastrikum bakteri H. pylori dan
keturunan.
3. Klasifikasi
Early gastric cancer (tumor ganas lambung dini).
Berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi,
gastroskopi dan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi atas :
- Tipe
I (pritrured type)
Tumor ganas yang menginvasi
hanya terbatas pada mukosa dan sub mukosa yang berbentuk polipoid. Bentuknya ireguler
permukaan tidak rata, perdarahan dengan atau tanpa ulserasi.
-
Tipe
II (superficial type)
Dapat dibagi atas 3 sub
tipe:
a.
(Elevated type)
Tampaknya sedikit elevasi
mukosa lambung. Hampir seperti tipe I, terdapat sedikit elevasi dan lebih
meluas dan melebar.
b.
(Flat type)
Tidak terlihat elevasi atau
depresi pada mukosa dan hanya terlihat perubahan pada warna mukosa.
c.
(Depressed type)
Didapatkan permukaan yang
iregular dan pinggir tidak rata (iregular) hiperemik / perdarahan.
-
Tipe III. (Excavated type)
Menyerupai Bormann II (tumor
ganas lanjut) dan sering disertai kombinasi seperti II c & III atau III
& II c dan II a & II c.
-
Advanced
gastric cancer (tumor ganas lanjut).
Menurut klasifikasi Bormann dapat dibagi atas :
a. Bormann I.
Bentuknya berupa polipoid karsinoma yang sering juga disebut sebagai
fungating dan mukosa di sekitar tumor atropik dan iregular.
b. Bormann II
Merupakan Non Infiltrating Carsinomatous Ulcer dengan tepi ulkus serta
mukosa sekitarnya menonjol dan disertai nodular. Dasar ulkus terlihat nekrotik
dengan warna kecoklatan, keabuan dan merah kehitaman. Mukosa sekitar ulkus
tampak sangat hiperemik.
c. Bormann III.
Berupa infiltrating Carsinomatous type, tidak terlihat batas tegas pada
dinding dan infiltrasi difus pada seluruh mukosa.
d. Bormann IV
Berupa bentuk diffuse Infiltrating type, tidak terlihat batas tegas pada
dinding dan infiltrasi difus pada seluruh mukosa.
4. Patofisiologi
Seperti pada umumnya tumor ganas ditempat lain
penyebab tumor gaster juga belum diketahui secara pasti. Faktor yang
mempermudah timbulnya tumor ganas gaster adalah perubahan mukosa yang abnormal
antara lain seperti gastritis atropik, polip di gaster, dan anemia pernisiosa.
Di samping itu juga pengaruh keadaan lingkungan mungkin memegang peran penting
terutama pada penyakit gaster seperti dinegara Jepang, Chili, Irlandia,
Australia, Rusia dan Skandinavia. Ternyata pada orang Jepang yang telah lama
meninggalkan Jepang, frekuensi tumor ganas gaster lebih rendah.
Karsinoma gaster merupakan bentuk neoplasma
lambung yang paling sering terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6 % dari semua
kematian akibat kanker. Laki-laki lebih sering terserang dan sebagian besar
kasus timbul setelah usia 40 tahun. Selain itu faktor ulkus gastrikum adalah salah
satu faktor pencetus terjadinya karsinoma gaster.
Pada stadium awal, karsinoma gaster sering tanpa
gejala karena lambung masih dapat berfungsi normal. Gejala biasanya timbul
setelah massa tumor cukup membesar sehingga bisa menimbulkan gangguan
anoreksia, dan gangguan penyerapan nutrisi di usus sehingga berpengaruh pada
penurunan berat badan yang akhirnya menyebabkan kelemahan dan gangguan nutrisi.
Bila kerja usus dalam menyerap nutrisi makanan terganggu maka akan berpengaruh
pada zat besi yang akan mengalami penurunan yang akhirnya menimbulkan anemia
dan hal inilah yang menyebabkan gangguan pada perfusi jaringan penurunan
pemenuhan kebutuhan oksigen di otak sehingga efek pusing sering terjadi.
Pada stadium lanjut bila sudah metastase ke hepar
bisa mengakibatkan hepatomegali. Tumor yang sudah membesar akan menghimpit atau
menekan saraf sekitar gaster sehingga impuls saraf akan terganggu, hal ini lah
yang menyebabkan nyeri tekan epigastrik.
Adanya nyeri perut, hepatomegali, asites, teraba
massa pada rektum, dan kelenjar limfe supraklavikuler kiri (Limfonodi Virchow)
yang membesar menunjukkan penyakit yang lanjut dan sudah menyebar. Bila
terdapat ikterus obstruktiva harus dicurigai adanya penyebaran di porta
hepatik. Karsinoma gaster berasal dari pertumbuhan epitel pada membran mukosa
gaster.
5. Tanda dan Gejala
Gejala awal dari kanker lambung sering tidak pasti karena kebanyakan
tumor ini, dimulai dari kurva kecil, yang hanya sedikit menyebabkan gangguan
fungsi lambung. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gejala awal seperti
nyeri yang hilang dengan antasida, dapat menyerupai gejala pada pasien dengan
ulkus benigna.
Gejala penyakit progesif, meliputi :
-
Tidak dapat makan
-
Anoreksia
-
Dispepsia
-
Penurunan berat badan
-
Konstipasi
-
Anemia
-
Mual serta muntah
6. Manajemen Medik
Pelaksanaan medis dari kanker lambung hanya kecuali mengangkat
tumornya, karena tidak ada pengobatan yang berhasil menangani resiko karsinoma
lambung. Dan bila tumor dapat diangkat ketika masih terlokalisasi di lambung,
pasien dapat sembuh.
- Bila gastrektomi subtotal radikal dilakukan,
punting lambung dianastomosiskan pada jejunum, seperti pada gastrektomi untuk
ulkus
- Bila gastrektomi lokal dilakukan kontinuitas
gastrointestinal diperbaiki dengan anastomosisi diantara ujung esofagus dan
jejunum.
Untuk pasien yang menjalani pembedahan namun tidak menunjukkan
perbaikan dengan kemoterapi dapat memberikan control lanjut terhadap penyakit
atau paliasi.
7. Komplikasi
- Perforas
Dapat terjadi perforasi akut
dan perforasi kronik.
- Hematemesis.
Hematemesis yang masif dan
melena dapat terjadi pada tumor ganas lambung sehingga dapat menimbulkan
anemia.
- Obstruksi.
Dapat terjadi pada bagian
bawah lambung dekat daerah pilorus yang disertai keluhan mintah-muntah.
- Adhesi.
Jika tumor mengenai dinding
lambung dapat terjadi perlengketan dan infiltrasi dengan organ sekitarnya dan
menimbulkan keluhan nyeri perut.
Untuk Mendapatkan Askepnya Silahkan Klik Disini
Terima Kasih Anda Telah Membaca Konsep Penyakit Ca. Gaster
0 komentar:
Posting Komentar