Olah raga lebih
banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga isotonik (spt
bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah
sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk
mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh
yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan
hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Pengobatan
non farmakologis diantaranya adalah :
a. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
b. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
c. Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
d. Ciptakan keadaan rileks
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
e. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
a. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
b. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
c. Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
d. Ciptakan keadaan rileks
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
e. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
f. Berhenti
merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
Pengobatan dengan obat-obatan
(farmakologis)
Obat-obatan antihipertensi.
Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini, diantaranya
yaitu :
a. Golongan Diuretic
a. Golongan Diuretic
Obat
ini akan memblokir reseptor aldosteron di : Jantung, ginjal, otak, dinding
pembuluh darah, obat ini akan mengakibatkan sering kencing, berkeringat yang
akan membawa lebih banyak garam dan air keluar dari tubuh, sehingga volume darah berkurang dan berakibat turunnya
tekanan darah. Contohnya yaitu
- Spironolactone (Aldactone,Aldazide,Carpiatone,Letonal,Spirola,Spirolacton)
- Thiazides
Merupakan diuretik pada tahap awal, namun jangka panjang dapat melebarkan dinding pembuluh darah, mekanismenya belum jelas. Efek samping, impotensi
- Chlorthalidone (hygroton)
- Chlorthiazide (Diuril)
- H.C.T (hyrochlorthyazide)
- Triamterene (maxzide)
b. Centrally acting adrenergic drugs
- Spironolactone (Aldactone,Aldazide,Carpiatone,Letonal,Spirola,Spirolacton)
- Thiazides
Merupakan diuretik pada tahap awal, namun jangka panjang dapat melebarkan dinding pembuluh darah, mekanismenya belum jelas. Efek samping, impotensi
- Chlorthalidone (hygroton)
- Chlorthiazide (Diuril)
- H.C.T (hyrochlorthyazide)
- Triamterene (maxzide)
b. Centrally acting adrenergic drugs
Obat
ini akan merangsang reseptor alha di otak yang meyebabkan dinding arteri
melebar, berakibat turunnya tekanan darah. Obat ini hanya dipakai apabila obat
lain gagal.
- Clonidine (Catapress)
- Guanabenz
- Methyldopa (Dopamet)
- Adrenergic neuron blockers
- Guanethidine
- Moxonidine (Physiotens)
- Reserpine (Ser-ap-es,Serpasil,Dellasidrex,
- Golongan Lain
- Aliskiren (Rasilez)
c. Beta Bloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Dokter memakai jenis obat hipertensi ini bagi mereka yang menderita : gampang cemas,stress, tremor, asmatik, penderita penyakit jantung koroner. Contohnya adalah :
- Atenolol (Betablok, Internolol, Farnormin, Hiblok, Tenoret, Tenoretic, Tenblok, Nif-Ten, Tenormin,
Tensinorm, Zumablok,)
- Bisoprolol (B-Beta, Bisovel, Concor, Hapsen, Lodoz, Meintate).
- Metoprolol (Cardiosel,Lopresor,Seloken,Loprolol,)
- Nadolol
- Oxprenolol
- Pindolol
- Propanolol (Inderal,Farmadral,)
- Timolol
- Alpa Bloker
- Sering direspkan dokter, jika penderita hipertensi diserta hipertropi prostat.
- Doxazosin (Cardura,
- Indoramin
- Phentolamine
- Phenoxybenzamine
- Prazosin
- Terazosin
- Tolazoline
- Kombinasi Alpa dan Beta Bloker
- Bucindolol
- Carvedilol (Blorec,Carbloxal,Dilbloc,V-Bloc)
- Labetalol
d. Calcium Channel Blockers
Apabila kalsium masuk kedalam sel otot jantung, maka jantung akan berkontraksi, dinding pembuluh darah akan menyempit. Calsium Channel Blockers akan menghambat masuknya kalsium kedalam sel dengan menghambat reseptor, hal ini akan menyebabkan dinding pembuluh darah melebar dan berakibat turunnya tekanan darah. Contohnya adalah :
- Dihidropiridine
- Amlodipine : (Actapin, Amcor, Amdixal ,Calsivas, Cardivask, Divask, Intervask ,Normoten, Norvask
Tensivask, Norvask, Theravask
- Diltiazem (Herbesser)
- Nifedipin (Adalat ,Calcianta, Carvas, Cordalat, Coronipin, Farmalat, Fedipin, Ficor, Nifecard,
Nifedin,Vasdalat, Xepalat)
- Felodipine (Nirmadil, Plendil))
- Isradipine
- Lercanidipine (Zanidip)
- Nicardipine (Perdipine)
- Verapamil (Isoptin SR).
e. Ace Inhibitors
Angiotensin II mengakibatkan dinding pembuluh darah berkontraksi, dinding pembuluh darah akan menyempit dan berakibat tekanan darah akan meningkat. Pembentukan angiotensin II ini memerlukan suatu enzim yang disebut agiotensin converting enzyme, yang merubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Jadi dengan mengurangi produksi angiotensin II maka dinding pembuluh darah akan melebar, berakibat turunnya tekanan darah. Zat yang dapat menghambat “ angiotensin converting enzyme tersebut disebut “ Ace Inhibitor. Diantaranya :
- Captopril : (Accepress, Capoten , Capozide, Captensin, Casipril, Dexacap, Famoten, Forten,
Lotensin, Metopril, Otoryl, Praten, Scantensin, Tensicap, Tensobon)
- Enalapril (Meipril, enacardon,Tenace,Tenazide)
- Lisinopril (Interpril, Linoxal, Nperten, Nopril, Odace, Tensipar, Zestril, Zestoretic)
- Fosinopril (Acenor-M)
- Perindopril (Prexum)
- Quinapril (Accupril)
- Ramipril (Cardace,Hyperil,Ramixal,Triatec)
- Trandopril (Gopten,Tarka)
- Benzapril
f. Angiotensin II reseptor antagonis
Jenis obat ini menghambat produksi angiotensin II, Diberikan kepada pasien jika pasien mengalami batuk akibat pemberian Ace Inhibitor, diantaranya :
- Candesartan (Blopress, Blopress Plus)
- Irbesartan (Aprovel,CoAprovel,Fritens,Iretensa,Irvel, )
- Losartan (Cozaar,Acetensa,Angioten,Insaar,Tensaar,Sartaxal)
- Olmesartan (Olmetec)
- Telmisartan (Micardis, MicardisPlus)
- Valsartan (Diovan,Co-Diovan)
- Exforge (kombinasi :Amlodipin + Valsartan)
Jika anda tertarik dengan artikel ini Klik Disini Untuk Mendownload gratis..!!!
- Clonidine (Catapress)
- Guanabenz
- Methyldopa (Dopamet)
- Adrenergic neuron blockers
- Guanethidine
- Moxonidine (Physiotens)
- Reserpine (Ser-ap-es,Serpasil,Dellasidrex,
- Golongan Lain
- Aliskiren (Rasilez)
c. Beta Bloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Dokter memakai jenis obat hipertensi ini bagi mereka yang menderita : gampang cemas,stress, tremor, asmatik, penderita penyakit jantung koroner. Contohnya adalah :
- Atenolol (Betablok, Internolol, Farnormin, Hiblok, Tenoret, Tenoretic, Tenblok, Nif-Ten, Tenormin,
Tensinorm, Zumablok,)
- Bisoprolol (B-Beta, Bisovel, Concor, Hapsen, Lodoz, Meintate).
- Metoprolol (Cardiosel,Lopresor,Seloken,Loprolol,)
- Nadolol
- Oxprenolol
- Pindolol
- Propanolol (Inderal,Farmadral,)
- Timolol
- Alpa Bloker
- Sering direspkan dokter, jika penderita hipertensi diserta hipertropi prostat.
- Doxazosin (Cardura,
- Indoramin
- Phentolamine
- Phenoxybenzamine
- Prazosin
- Terazosin
- Tolazoline
- Kombinasi Alpa dan Beta Bloker
- Bucindolol
- Carvedilol (Blorec,Carbloxal,Dilbloc,V-Bloc)
- Labetalol
d. Calcium Channel Blockers
Apabila kalsium masuk kedalam sel otot jantung, maka jantung akan berkontraksi, dinding pembuluh darah akan menyempit. Calsium Channel Blockers akan menghambat masuknya kalsium kedalam sel dengan menghambat reseptor, hal ini akan menyebabkan dinding pembuluh darah melebar dan berakibat turunnya tekanan darah. Contohnya adalah :
- Dihidropiridine
- Amlodipine : (Actapin, Amcor, Amdixal ,Calsivas, Cardivask, Divask, Intervask ,Normoten, Norvask
Tensivask, Norvask, Theravask
- Diltiazem (Herbesser)
- Nifedipin (Adalat ,Calcianta, Carvas, Cordalat, Coronipin, Farmalat, Fedipin, Ficor, Nifecard,
Nifedin,Vasdalat, Xepalat)
- Felodipine (Nirmadil, Plendil))
- Isradipine
- Lercanidipine (Zanidip)
- Nicardipine (Perdipine)
- Verapamil (Isoptin SR).
e. Ace Inhibitors
Angiotensin II mengakibatkan dinding pembuluh darah berkontraksi, dinding pembuluh darah akan menyempit dan berakibat tekanan darah akan meningkat. Pembentukan angiotensin II ini memerlukan suatu enzim yang disebut agiotensin converting enzyme, yang merubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Jadi dengan mengurangi produksi angiotensin II maka dinding pembuluh darah akan melebar, berakibat turunnya tekanan darah. Zat yang dapat menghambat “ angiotensin converting enzyme tersebut disebut “ Ace Inhibitor. Diantaranya :
- Captopril : (Accepress, Capoten , Capozide, Captensin, Casipril, Dexacap, Famoten, Forten,
Lotensin, Metopril, Otoryl, Praten, Scantensin, Tensicap, Tensobon)
- Enalapril (Meipril, enacardon,Tenace,Tenazide)
- Lisinopril (Interpril, Linoxal, Nperten, Nopril, Odace, Tensipar, Zestril, Zestoretic)
- Fosinopril (Acenor-M)
- Perindopril (Prexum)
- Quinapril (Accupril)
- Ramipril (Cardace,Hyperil,Ramixal,Triatec)
- Trandopril (Gopten,Tarka)
- Benzapril
f. Angiotensin II reseptor antagonis
Jenis obat ini menghambat produksi angiotensin II, Diberikan kepada pasien jika pasien mengalami batuk akibat pemberian Ace Inhibitor, diantaranya :
- Candesartan (Blopress, Blopress Plus)
- Irbesartan (Aprovel,CoAprovel,Fritens,Iretensa,Irvel, )
- Losartan (Cozaar,Acetensa,Angioten,Insaar,Tensaar,Sartaxal)
- Olmesartan (Olmetec)
- Telmisartan (Micardis, MicardisPlus)
- Valsartan (Diovan,Co-Diovan)
- Exforge (kombinasi :Amlodipin + Valsartan)
Jika anda tertarik dengan artikel ini Klik Disini Untuk Mendownload gratis..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar