Pages

KONSEP PENYAKIT ULKUS PEPTIKUM


ULKUS PEPTIKUM
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
Ulkus peptikum adalah erosi mukosa saluran GI yang disebabkan oleh terlalu banyaknya asam hidroklorida dan pepsin. (Wardell, 1990)
Ulkus peptikum adalah putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas sampai di  bawah epitel. (Silvia A. Price, 2005)
Ulkus peptikum adalah ekskavasi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding mukosa lambung, pilorus, duodenum, atau esofagus. Ulkus peptikum sering disebut sebagai ulkus lambung, duodenum atau esofagus tergantung pada lokasinya.

2. Etiologi
Menurut defenisi, ulkus peptikum dapat terletak di setiap bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esofagus, lambung, duodenum, dan setelah gastroenterostomi, juga jejunum. Walaupun faktor penyebab yang penting adalah aktivitas pencernaan peptik oleh getah lambung, namun terdapat bukti yang menunjukkan bahwa banyak faktor yang berperan dalam pathogenesis ulkus peptikum. Misalnya, bakteri H. pylori dijumpai pada sekitar 90% penderita ulkus peptikum. Penyebab ulkus peptikum lainnya adalah sekresi bikarbonat mokusa, ciri genetik, dan stress.

3. Klasifikasi
- Ulkus ganas, umumnya mempunyai dasar ulkus yang nekrotik dan tidak beraturan
- Ulkus jinak, mempunyai dasar yang halus dan bersih dengan batas-batas yang jelas.

4. Patofisiologi
Ulkus peptikum terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidroklorida) dan pepsin. Erosi terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam-pepsin, atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Mukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mukus yang cukup untuk bertindak sebagai barier terhadap asam klorida.

Sekresi lambung terjadi pada tiga fase yang serupa, yakni sefalik, lambung, dan usus. Pada manusia, sekresi lambung adalah campuran mukopolisakarida dan mukoprotein yang disekresi secara kontinyu melalui kelenjar mukosal. Mukus ini mengabsorpsi pepsin dan melindungi mukosa dari asam. Bila asam hidroklorida tidak dinetralisasi dan dibuffer, asam hidroklorida bersamaan dengan pepsin akan merusak lambung. Mukosa yang tidak dapat dimasuki disebut barier mukosa lambung yang merupakan pertahanan utama lambung terhadapat pencernaan yang dilakukan oleh sekresi lambung itu sendiri.

5. Tanda dan Gejala
Gejala-gejala ulkus peptikum dapat hilang selama beberapa hari, minggu atau beberapa bulan dan bahkan hilang sampai hanya terlihat kembali, sering tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Banyak individu mengalam gejala ulkus dan 20-30% mengalami perforasi atau hemoragi yang tanpa adanya manifestasi yang mendahului. Dapat ditandai dengan :
- Nyeri
- Pirosis (nyeri ulu hati)
- Muntah
- Konstipasi atau perdarahan

6. Manajemen Medik
Dari permulaan, bila diagnosis ditegakkan, pasien diinformasikan bahwa masalah dapat diatasi, meskipun remisi dan kekambuhan dapat terjadi. Sasarannya adalah untuk mengatasi keasaman lambung. Beberapa metode digunakan untuk mengontrol keasaman lambung termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan dan intervensi pembedahan.
-          Penurunan stress dan istrahat
Pasien memerlukan bantuan dalam mengidentifikasi situasi uang penuh stress dan melelahkan, bantuan serta kerjasama anggota keluarga dan orang terdekat sangat diperlukan. Perubahan gaya hidup yang terburu-buru dan jadwal yang tidak teratur dapat dilakukan. Selain itu dalam upaya mengurangi stress, pasien juga mendapat keuntungan dari periode istrahat teratur selama sehari.
-          Penghentian merokok
Penelitian menunjukkan bahwa merokok terus menerus dapat menghambat secara bermakna perbaikan ulkus. Oleh karena itu, pasien sangat dianjurkan untuk berhenti merokok.
-          Modifikasi diet
Tujuan diet untuk pasien dengan ulkus peptikum adalah untuk menghindari sekresi asam yang berlebihan dan hipermotilitas saluran GI. Hal ini dapat diminimalkan dengan menghindari suhu ekstrem dan stimulasi berlebihan makan ekstrak, alkohol dan kopi. Upaya dibuat untuk menetralisasi asam dengan makan tiga kali sehari makanan biasa.
-          Obat-obatan
Saat ini, obat-obatan yang sering dipakai dalam pengobatan ulkus mencakup antagonis reseptor histamin (antagonis reseptor H2), yang menurunkan sekresi asam dalam lambung, antasida; antikolinergis, yang menghambat sekresi asam; atau kombinasi antibiotic dengan garam bismuth yang menekan bakteri H. pylori. Pasien dianjurkan untuk mematuhi program medikasi untuk menjamin penyembuhan ulkus dengan sempurna.

7. Komplikasi
a. Kadang-kadang suatu ulkus menembus seluruh lapisan mukosa sehingga terjadi perforasi usus, karena isi usus tidak steril, hal ini dapat menyebabkan infeksi rongga abdomen. Nyeri pada perforasi sangat hebat dan menyebar. Nyeri ini tidak hilang dengan makan atau antasida.
b. Obstruksi lumen saluran GI dapat terjadi akibat episode cidera, peradangan dan pembentukan jaringan perut yang berulang-ulang. Obstruksi paling sering terjadi di saluran sempit antara lambung dan usus halus ada di pylorus (Sfingter di lokasi ini).
c. Dapat terjadi perdarahan apabila ulkus menyebabkan erosi suatu arteri atau vena di usus. Hal ini dapat menyebabkan hematemesis (muntah darah) atau melena (keluarnya darah saluran GI atas melalui tinja). Apabila perdarahannya hebat dan mendadak, maka dapat timbul gejala-gejala syok. Apabila perdarahannya lambat dan samar maka dapat terjadi anemia hipokronik mikrosisik.

Untuk Mendapatkan Askep dari Ulkus Peptikum
Silahkan Klik Disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar