Pages

ASKEP ULKUS KORNEA


A.    KONSEP MEDIS

 Pengertian
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Terbentuknya ulkus pada kornea mungkin banyak ditemukan oleh adanya kolagenase oleh sel epitel baru dan sel radang.

Etiologi
Bakteri
Kuman yang murni dapat menyebabkan ulkus kornea adalah streptokok pneumoniae.
Virus : herpes simplek, zooster, vaksinia, variola
Jamur : golongan kandida, fusarium, aspergilus, sefalosporium
Reaksi hipersensifitas
Reaksi terhadap stapilokokus (ulkus marginal), TBC (keratokonjungtivitis flikten), alergen tak diketahui (ulkus cincin)

Patofisiologi
-          Progresif
Pada proses kornea yang progresif dapat terihat, infiltrasi sel lekosit dan limfosit yang memakan bakteri atau jaringan nekrotik yang terbentuk.
-          Regresif
-        Membentuk jaringan parut
Pada pembentukan jaringan parut akan terdapat epitel, jaringan kolagen baru dan fibroblast. Berat ringannya penyakit juga ditentukan oleh keadaan fisik pasien, besar dan virulensi inokulum.

Manifestasi klinis
-          Gangguan penglihatan
-          Mata merah
-          Mata terasa gatal
-          Kotoran mata.
-          Fotofobia
-          Penglihatan menurun
-          Sakit pada mata

 Penatalaksanaan Medis
Pengobatan bertujuan menghalangi hidup bakteri dengan antibiotik dan mengurangi reaksi radang steroid. Diberikan sikloplegik serta antibiotik topikal dan subkonjutivitis yang sesuai. Pasien dirawat bila terancam terjadi perforasi, tidak dapat memberi obat sendiri, dan bila penyakit berat sehinggan diperlukan obat sistemik. Mata tidak boleh dibebat. Pengobatan dihentikan bila sudah terjadi epitelasi dan mata terlihat tenang. Bila penyebabnya pseudomonas pengobatan harus ditambah 1 - 2 minggu. Untuk keratitis hipertik dilakukan debridemen epitel dengan aplikator kapas, sikloplegik antropin 1%, dan dibalut tekan. Balut diganti setiap setiap hari sampai defek kornea membaik (biasanya dalam waktu 72 jam). Antiviral topikal dapat mempercepat penyembuhan. untuk keratitis varisela zoster dapat diberikan asiklovir intravena atau oral 5 x 800 mg dalam waktu 72 jam setelah terjadi gejala kulit untuk 10 – 14 hari. Bila perlu diberikan analgesik dan kortikosteroid topikal. Bila disebabkan acanthamoeba, selalin debridemen epitel, diberikan topikal propamidin isetonat 1% dan neomisin tetes, atau poliheksametilem biguanid 0.01 – 0.02 %, atau golongan imidazol.

Penatalaksanaan Keperawatan
Pasien dengan ulkus kornea berat biasanya dirawat untuk pemberian berseri (kadang sampai tiap 30 menit sekali), tetes antimikroba dan pemeriksaan berkala oleh ahli opthalmologi. Cuci tangan secara seksama adalah wajib. Sarung tangan harus dikenakan pada setiap intervensi keperawatan yang melibatkan mata. Kelopak mata harus dijaga kebersihannya, dan perlu diberikan kompres dingin. Pasien dipantau adanya peningkatan tanda TIO. Mungkin diperlukan asetaminofen untuk mengontrol nyeri. Siklopegik dan midriatik mungkin perlu diresep untuk mengurangi nyeri dan inflamasi. Tameng mata (patch) dan lensa kontak lunak tipe balutan harus dilepas sampai infeksi telah terkontrol, karena justru dapat memperkuat pertumbuhan mikroba. Namun kemudian diperlukan untuk mempercepat penyembuhan defek epitel.


Ini adalah gambaran sekilas tentang ASKEP-NYA. Askep selangkapnya silahkan download : Klik disini
Jangan Lupa juga didownload dengan Rencana Tindakanya. Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar