BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kurang kalori protein merupakan salah satu masalah gizi masyarakat
yang utama diIndonesia. Upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat telah
dilaksanakan melalui berbagai program perbaikan gizi oleh Departemen Kesehatan
bekerja sama dengan masyarakat. Menurut Survai Kesehatan tahun 1986 angka
kejadian gizi buruk pada anak balita 1,72% dan gizi kurang sebanyak 11,4.
Berbeda dengan survai di lapangan, insiden gizi buruk dan gizi kurang
pada anak balita yang dirawat mondok di rumah sakit masih tinggi. Rani di RSU
Dr. Pirngadi Medan mendapat 935 (38%) penderita malnutrisi dari 2453 anak
balita yang dirawat. Mereka terdiri dari 67% gizi kurang dan 33% gizi buruk.
Penderita gizi buruk yang paling banyak dijumpai ialah tipe marasmus. Arif di
RS. Dr. Sutomo Surabaya mendapatkan 47% dan Barus di RS Dr. Pirngadi Medan
sebanyak 42%.
Hal ini dapat dipahami karena marasmus sering berhubungan dengan
keadaan kepadatan penduduk dan higiene yang kurang di daerah perkotaan yang
sedang membangun dan serta terjadinya krisis ekonomi di ludonesia. Tulisan ini
bertujuan
untuk membahas
sebab-sebab terjadinya marasmus, patofisiologi, diagnosis, pencegahan dan
pengobatannya pada anak balita.
B.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang marasmus, diantaranya dari pengertian, penyebap, tanda dan gejala, penangananya dan komplikasinya.
2. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah gizi.
1. Untuk mengetahui tentang marasmus, diantaranya dari pengertian, penyebap, tanda dan gejala, penangananya dan komplikasinya.
2. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah gizi.
C.
Metode
Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
metode kepustakaan dimana penulis membaca dan mengumpulkan beberapa materi dan
artikel - artikel yang berhubungan dengan marasmuz.
BAB II
PEMBAHASAN
MARASMUS
A.
Pengertian
Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang
buruk paling sering ditemui pada balita penyebabnya antara lain karena masukan
makanan yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit
pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan.
Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang
terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama
tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland,
1998:649).
Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan kalori protein. (Suriadi, 2001:196).
Zat gizi adalah zat yang diperoleh dari makanan dan
digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pertahanan dan atau perbaikan. Zat gizi
dikelompokkan menjadi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
(Arisman, 2004:157).
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi,
disamping membantu pengaturan metabolisme protein. Protein dalam darah
mempunyai peranan fisiologis yang penting bagi tubuh untuk:
. Mengatur tekanan air, dengan adanya tekanan osmose dari plasma protein.
. Sebagai cadangan protein tubuh.
. Mengontrol perdarahan (terutama dari fibrinogen).
. Sebagai transport yang penting untuk zat-zat gizi tertentu.
. Sebagai antibodi dari berbagai penyakit terutama dari gamma globulin.
. Mengatur tekanan air, dengan adanya tekanan osmose dari plasma protein.
. Sebagai cadangan protein tubuh.
. Mengontrol perdarahan (terutama dari fibrinogen).
. Sebagai transport yang penting untuk zat-zat gizi tertentu.
. Sebagai antibodi dari berbagai penyakit terutama dari gamma globulin.
B.
Etiologi
Download Makalah Lengkapnya Klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar